Arus Globalisasi Merubah Lifestyle

PADANG, EKSPRESNEWS.COM – Sekarang sudah memasuki abad ke 21, dimana orang telah terpengaruh oleh globalisasi bagaimana tidak semua telah di pengaruhi oleh kecanggihan teknologi begitu lah yang dirasakan pada saat sekarang ini.

Berkat itu pulalah gaya hidup (Lifestyle) juga terpengaruh terutama di Padang Sumatera Barat yang mayoritas memiliki paham (Suku) matrilineal yaitu garis keturunan mengikuti garis keturunan ibu, dari banyaknya suku di Indonesia suku Minangkabau memiliki keunikan tersendiri dengan menerapkan filsafat Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah (ABS SBK) yang merupakan filosofi hidup yang dipegang dalam masyarakat Minangkabau, yang menjadikan ajaran Islam sebagai satu satunya landasan dan atau pedoman tata pola perilaku dalam berkehidupan.

Dengan kata lain, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, Adat Mamakai, merupakan kerangka atau pola berkehidupan bagi orang Minangkabau, baik secara horizontal – vertikal dengan sang maha Pencipta, maupun secara horizontal – horizontal antar sesama manusia, ataupun dengan makhluk lain di alam semesta.

Dan sistem kekerabatan ini masih dianut sampai sekarang. Namun bagaimanakah dengan falsafah ABS SBK tersebut Apakah masih dianut oleh orang Minang? Harus diakui bahwa unsur-unsur kebudayaan selalu berubah dari waktu ke waktu.
Namun Perkembangan zaman dan teknologi sudah membuat semuanya berubah dulu orang Minangkabau terkenal seantero Nusantara karna banyak melahirkan tokoh hebat tapi seiring berjalannya waktu semua hanya tinggal sejarah dan kenangan.

Sekarang filsafat ABS SBK sudah mulai memudar karna banyaknya budaya asing yang masuk melalui media sosial yang semakin hari semakin bergejolak. Remaja-remaja dulunya berkumpul di masjid untuk belajar dan menuntut berbagai ilmu lainnya seperti: Belajar mengaji, Salat, silat, dan lainnya, sekarang telah berubah dimana remaja sekarang ini lebih cenderung berkumpul di caffe, bar, bioskop, dan tempat hiburan lainnya seakan-akan mereka tidak tau atau tidak peduli dengan filosofi ABS SBK itu itulah akibat pengaruh gaya hidup modern yang telah masuk ke kehidupan remaja saat ini.

Apakah bisa kita kembali memegang teguh filosofi ABS SBK itu? Tentunya bisa tergantung bagaimana orang tua mendidik anaknya, dulu orang tua di Minangkabau sangat keras dalam mendidik anak, keras dalam artian mendidik kearah yang lebih baik, dibalik itu ada mamak yang menasehati kemenakannya (paman Adek atau kakak dari Ibu) di Minangkabau Mamak sangatlah berperan dalam mendidik kemenakannya karna ada pepatah yang mengatakan “Anak di panggku Kamanakan di bimbiang” itulah yang membuat orang Minang dulu banyak yang menjadi tokoh besar di republik ini.

Tapi hal buruk itu tidak semua Masyarakat di Minangkabau seperti itu hanya sebagian kecil yang berbuat seperti itu terutama masyarakat yang di kota karna terbewa arus globalisasi yang kuat, Seharusnya kita bisa memilah dan memilih apa yang baik untuk di contoh begitu juga sebaliknya. (Zulhelmi)




Cawako & Cawawako


This will close in 8 seconds