Antisipasi Narkoba, 3200 Siswa Tes Urine

EkspresNews.com – Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Pendidikan bersama Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Payakumbuh, punya komitmen tinggi untuk membebaskan Payakumbuh sebagai daerah peredaran narkoba, khususnya didunia pendidikan kota Payakumbuh. Untuk itu, seluruh siswa SMA dan SMK negeri baru, tahun ajaran 2016/2017,  berjumlah 3.200 orang,  diwajibkan menjalani tes urine.

Program Tes Urine bagi para siswa baru tersebut guna mendeteksi dini, agar para pelajar bersangkutan terhindar dari penyalahgunaan pemakaian narkoba. Para pelajar itu bersama walikota, ketua dewan dan Forkopimda serta kepsek, membubuhkan tanda tangan, pada sebuah spanduk, untuk menolak narkoba.

Pencanangan tes urine narkoba itu dilakukan Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi, dalam acara di lapangan GOR Kubu Gadang Payakumbuh, Senin (25/7). Saat pencanangan itu, 9 siswa dari lima SMAN dan 4 siswa dari empat  SMKN, secara simbolis mewakili teman-temannya,  langsung menjalani tes urine.

Disaksikan Ketua DPRD YB. Dt. Parmato Alam, Dandim 0306/50 Kota Letkol Inf. Hery Sumitro serta yang mewakili anggota Forkopimda lainnya. Juga turut hadir Kadiskes Elzadaswarman, Kepala Kesbangpol Elfriza Zaharman, seluruh kepala SMAN dan SMKN, serta pengurus Gepenta (Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba, Tawuran dan Anarkis).

“Alhamdulillah, hasil tes urine ke-9 siswa itu dinyatakan neqatif. Kita senang dan bangga, uji coba tes urine terhadap  9 pelajar itu dinyatakan neqatif oleh petugas laboratarium  Dinas Kesehatan dan BNNK Payakumbuh,” ucap Kadisdik Payakumbuh H. Hasan Basri Sy.

Menurut Kepala BNNK Payakumbuh AKBP Firdaus,  pihaknya bersama SKPD terkait akan menurunkan tim, guna melakukan  tes urine kepada seluruh pelajar bersangkutan, disetiap sekolah mereka. “Kita berharap, dalam sepekan ini, tes urine bagi seluruh siswa baru itu tuntas,” kata Firdaus.

Kadisdik Hasan juga mengklaim, tes urine narkoba  yang dilakukan bagi pelajar SMA dan SMK Negeri  itu, untuk pertamanya di Sumatera Barat atau di Indonesia. “Kemungkinan, tes urine seperti ini, untuk mengetahui apakah para pelajar baru SMA/SMKN terjangkit kasus narkoba, Payakumbuh pertama di Sumatera Barat atau Indonesia,” katanya saat member sambutan.

Tahun depan, sebut Hasan, pihaknya akan merangkul sekolah swasta dan sekolah madrasah aliyah di jajaran Kantor Kementerian Agama, untuk melakukan hal yang sama. Membebaskan Payakumbuh dari peredaran narkoba, harus dimulai sejak dini, bagi siswa SLTA baru, tambahnya.

Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi dalam sambutannya, memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan dan BNNK serta Dinas Kesehatan Payakumbuh, yang bersinergi dalam menyelenggarakan kegiatan tes urine dimaksud. “Saya tak setuju, kalau Payakumbuh dinyatakan sebagai daerah peredaran narkoba. Hanya saja selama ini, karena Payakumbuh sebagai daerah perlintasan bandar atau kurir  narkoba dari Riau, Medan ke Padang, tertangkap di Payakumbuh, seolah kota ini merupakan daerah peedaran narkoba.

Untuk itu, ajak walikota, sesuai dengan kebulatan tekad yang dibacakan pelajar Payakumbuh di awal acara pencanganan tes urine, seluruh pelajar Payakumbuh, diminta punya komitmen tinggi dalam menyatakan say no to drugs. Para pelajar di Payakumbuh diminta sebagai pelopor dan memelihara kota ini dari ancaman narkoba. Generasi muda dan pelajar Payakumbuh harus berani, melaporkan kepada pihak berwajib, jika ada dalam lingkungannya sendiri, mengetahui orang yang memakai narkoba, ajak walikota.

(Arief Wisa)

 

 

 

This will close in 8 seconds