4 Risiko Penyakit Jika Maag Kronis Tak Diobati, Kanker Lambung Salah Satunya!

Ilustrasi Sakit Perut.

EKSPRESNEWS.COM – MAAG tidak dipungkiri jadi masalah kesehatan yang familiar dialami oleh banyak orang. Jika sebagian sangat peduli dengan maag yang diidap, ada juga beberapa orang yang cuek dengan maag yang ia derita.

Salah satu bentuk abainya, yakni tidak diobati alias dibiarkan begitu saja. Apalagi ditambah tidak memerhatikan kesehatan lambung, misalnya tetap banyak konsumsi makanan berlemak, berminyak, minum air berkarbonasi dengan keadaan perut kosong, stes dan kelelahan yang tak dikelola dengan baik.

Ini semua bisa memicu maag yang mungkin tadinya akut, jadi berubah menjadi kronis. Beda dengan maag akut yang sifatnya temporer (sementara), maag kronis identik terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang lebih panjang.

“Maag kronis beda dari maag biasa karena kondisi luka dan peradangan di dinding lambung, sudah berlangsung dalam waktu cukup lama dan berulang-ulang,” kata dr. Irwan Heriyanto, MARS, Chief of Medical Halodoc.

Maag yang sudah berkembang, berkelanjutan jadi kronis diketahui berpeluang menyebabkan berbagai penyakit serius, termasuk kanker. Apa saja beberapa penyakit yang bisa hadir apabila maag kronis tidak segera diobati? Berikut paparan singkatnya, sebagaimana dikutip dari siaran media Halodoc, Selasa (4/4/2023).

1. Kanker lambung: Kenapa bisa berkembang jadi kanker lambung? Risiko penyakit ini muncul karena asam lambung bisa mengikis lapisan lambung dan memicu perubahan struktur lapisan lambung. Kanker ini tumbuh perlahan selama bertahun-tahun, lalu bisa menyebar ke organ tubuh lainnya.

2. Kanker kerongkongan: Timbul karena refluks asam lambung bisa bikin iritasi di lapisan kerongkongan. Ketika sudah terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, akhirnya bisa menyebabkan kerusakan pada lapisan esofagus bagian bawah. Kerusakan inilah yang pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya kanker kerongkongan.

3. Striktur esophagus: Alias penyempitan kerongkongan, karena refluks asam mengiritasi lapisan kerongkongan. Lama kelamaan, kondisi ini bisa membuat jaringan parut pada kerongkongan dan penyempitan kerongkongan (striktur esofagus). Striktur esophagus bisa membuat seseorang jadi susah menelan, makanan tersangkut, dan nyeri di dada.

4. Luka di kerongkongan (ulkus esofagus): Asam lambung punya kemampuan untuk menghilangkan jaringan pada kerongkongan, ini mengakibatkan terbentuknya luka terbuka (ulkus esophagus). Luka terbuka ini yang bisa jadi penyebab rasa sakit yang sangat parah dan bahkan bisa sampai berdarah, makanya membuat penderitanya sulit menelan.

“Pengidap maag itu sangat penting menjaga pola makan tetap sehat dan teratur, untuk mencegah risiko komplikasi. Selain itu, konsultasi dengan dokter juga dibutuhkan jika mengalami kondisi maag atau gejala yang mengarah pada maag,” pungkas dr. Irwan. (SKH)